INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
1. NOMOR INVENTARIS :
2. NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN PROMPONG
3. LOKASI : - Grumbul : Prompong
- Desa / Kelurahan : Kutasari
- Kecamatan : Baturraden
- Jalan :
4. BAHAN :
5. UKURAN : - Panjang : 300 cm
- Lebar : 400 cm
- Tinggi : 500 cm
- Diameter : -
6. TAHUN PEMBUATAN : Dibangun tahun 1979
7. KONDISI : Baik
8. STATUS KEPEMILIKAN : Pemerintah Kabupaten
9. CERITA SINGKAT :
Monumen Prompong adalah sebuah monumen yang berbentuk batu kurang beraturan, yang diletakkan di atas penyangga berbentuk silinder dengan diameter silinder 200 cm dan tinggi silinder 140 cm. Monumen ini dibangun pada tahun 1979 oleh para eks Pasukan Pelajar Indonesia Merdeka atau yang lebih dikenal dengan Pasukan IMAM ( Indonesia Merdeka atau Mati ), untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia khususnya dari Pasukan IMAM dalam mengusir penjajah yang ingin kembali berkuasa di Indonesia.
Monumen berbentuk batu menggambarkan kekerasan dan ketahanan daya juang masyarakat Indonesia dalam menghadapi penjajahan. Ketahanan dan daya juang itu tidak akan lekang dan luntur oleh jaman.
Penyangga berbentul silinder bermakna bahwa perjuangan untuk mewujudkan cita cita dan mendukung semangat anti penjajahan itu tiada akhirnya, karena silinder tidak memiliki tepi. Selain itu kebersamaan dan persaudaraan masyarakat dalam mendukung semangat perjuangan terdiri dari semua lapisan, mereka tidak boleh terkotak-kotak apalagi sampai tercerai berai.
Monumen ini dibuat untuk mengenang pertempuran sengit yang terjadi di Grumbul Prompong , Desa Kutasari, Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas pada tanggal 8 Agustus 1947 antara Tentara Belanda dengan PASUKAN PELAJAR INDONESIA MERDEKA atau MERDEKA ( I.M.A.M ) . Dalam pertempuran tersebut gugur 2 ( dua ) orang putra bangsa dari pasukan IMAM yaitu Mohammad Besar dan Soeparto, serta 2 ( dua ) orang laskar Hizbullah dan 5 ( lima ) orang penduduk setempat.
Pertempuran tanggal 8 Agustus 1947, pada pagi hari itu diawali dengan gempuran meriam yang dipandu oleh pesawat Capung, disusul tembakan brent dari kejauhan. Itu adalah pembukaan yang biasa terjadi dalam awal pertempuran, tetapi apa yang menyusul kemudian, sungguh diluar dugaan. Sebelum itu, Belanda selalu mengandalkan keunggulan peralatan seperti tank dan Panser. Tetapi dalam pertempuran di Prompong mereka datang dengan merayap dan menyelinap, tanpa sekalipun mengeluarkan tembakan. Hal ini sangat mengejutkan pasukan yang dipimpin oleh Mohammad Besar. Pasukan mereka nyaris terjebak. Keadaan dan situasi yang mendadak inipun harus dihadapi. Akhirnya pertempuran jarak dekatpun terjadi dengan sengit di tengah ladang jagung milik penduduk. Karena kalah jumlah dan kalah persenjataan akhirnya pasukan IMAM pun perlahan lahan mengundurkan diri sambil membawa jenazah korban yang akhirnya diketahui bahwa Mohammad besar dan Soeparti gugur.
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN GEWOK
- LOKASI : - Grumbul : Gewok
- Desa / Kelurahan : Karanggintung
- Kecamatan : Sumbang
- Jalan :
- BAHAN :
- UKURAN : - Panjang :
- Lebar :
- Tinggi : 450 cm
- Diameter atas : 45 cm
- Diameter bawah : 100 cm
- TAHUN PEMBUATAN : 1973
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerintah Desa
- CERITA SINGKAT :
Monumen yang dibangun pada tahun 1973 oleh para eks Pasukan Pelajar Indonesia Merdeka Atau Mati untuk mengenang perjuangan bersejarah bangsa Indonesia khususnya dari pasukan pelajar IMAM ( Indonesia Merdeka Atau Mati ), sehingga gugur seorang pejuang bernama RIYANTO, terletak di Dusun Gewok, Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Peristiwa bersejarah itu mulai terjadi pada hari Sabtu, 9 Agustus 1947. Pada waktu itu kendaraan militer Belanda masih hilir mudik melakukan patroli melalui jalan Rempoah – Purwokerto. Melihat keadaan ini, Riyanto berinisiatif untuk memasang ranjau-ranjau darat di jalan itu. Pada pada malam harinya ia meminjam sebuah linggis dari seorang penduduk Sokawera bernama Rusdi.
Dengan dibantu oleh beberapa orang penduduk, Riyanto memasang ranjau + 50 meter di sebelah utara dan disebelah selatan batas desa Sokawera.
Pada tanggal 10 Agustus 1947, sekitar pukul 11.00 wib, datang iring-iringan kendaraan Belanda dari arah Baturraden ke selatan. Riyanto bersama dengan beberapa anggota tentara menunggu di bawah rumpun bambu di sebelah Timur jalan desa Sokawera. Brent Carrier lewat dengan selamat, tetapi truk di belakangnya yang ditumpangi penuh tentara Belanda, melanggar ranjau, hancur lebur dan masuk sungai Galur di sebelah barat jalan. Korban tentara Belanda banyak sekali.
Melihat truk yang hancur , korban bergelimpangan dengan senjata berserakan, darah muda Riyanto tak sabar, segera mendekat untuk mengambil senjata, tanpa memperhitungkan kemungkinan datangnya bala bantuan.
Ternyata truk kedua datang membantu, menembak gencar ke kiri dan ke kanan. Riyanto tak sempat menghindar dan menjadi sasaran peluru belanda hingga gugur dengan luka tembak hampir disekujur tubuh.
NVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN ARYA WIRAATMAJA
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan : Kedungwuluh
- Kecamatan : Purwokerto
Barat
- Jalan : Jl. Bank
Purwokerto
- BAHAN : Batu dan semen
- UKURAN : - Pjg :
- Lebar : 60 cm
- Tinggi : 350 cm
- Diameter :
- TAHUN PENDIRIAN : TAHUN 1980
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Bank BRI Cabang Purwokerto
- CERITA SINGKAT :
Monumen Arya Wiraatmaja dibuat pada tahun 1980, terletak di halaman Museum BRI yang beralamat di Jalan Arya Wiraatmaja atau Jalan Bank Purwokerto.
Keberadaan monumen ini untuk mengenang perjuangan Arya Wiraatmaja, seorang Patih di Purwokerto yang hidup pada tahun 1833 – 1901, dalam merintis simpan pinjam kepada masyarakat, yang pada waktu itu kebanyakan terlilit hutang kepada lintah darat atau rentenir. Perjuangan Arya Wiraatmaja ini merupakan cikal bakal lahirnya Bank Rakyat Indonesia , yang saat ini sebagai salah satu Bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia
Inspirasi Patih Arya Wiraatmaja terjadi pada suatu ketika beliau menghadiri hajatan khitanan seorang guru. Ditengah pesta beliau, berpikir bagaimana seorang guru bisa mengadakan pesta sedemikian besar, dengan sajian makanan yang mewah dan berlimpah ruah, dihadiri oleh masyarakat banyak dan para pejabat, serta menggelar pertunjukan lengger Banyumasan yang menjadi lambang kemewahan pesta pada saat itu.
Di tengah pesta beliau mendekati sang guru dan secara halus menanyakan dari mana ia memperoleh uang sedemikian banyak untuk menggelar pesta. Ternyata guru tersebut berhutang kepada orang Tionghoa dengan bunga yang sangat tinggi, bahkan beban pelunasan hutang benar-benar diluar kemampuan guru tersebut.
Patih Aryawiraatmaja tergerak untuk membantu dengan memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah guna melunasi hutang guru tersebut. Uang yang dipinjamkan adalah kas masjid sejumlah F.4000 ( empat ribu gulden ), namun belakangan diketahui oleh atasan E. SEIBURGH, bahwa uang kas masjid hanya digunakan untuk keperluan masjid saja. Maka atas peristiwa tersebut turunlah surat resmi untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat pada tanggal 16 Desember 1895 yang bernama Hulp Spaarbank der Inlandsche Bestuur Amtenaren ( Bank Bantuan Simpanan Milik Pangreh Praja Berkebangaan Pribumi )
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN JENDERAL
GATOT SOEBROTO
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan : Berkoh
- Kecamatan : Purwokerto
Timur
- Jalan : Gerilya Timur
Purwokerto
- BAHAN : Batu dan Semen
- UKURAN : - Panjang :
- Lebar :
- Tinggi Patung : 300 cm
- Tinggi Silinder : 500 cm
- Diameter Silinder : 500 cm
- TAHUN PEMBUATAN : 1990 :
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerintah Kabupaten
- CERITA SINGKAT :
Monumen Jenderal Gatot Soebroto yang terletak di Jalan Gerilya Timur Purwokerto, tepatnya di depan Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto ini dibangun oleh Para eks anggota Brigade XVII Tentara Nasional Indonesia Divisi III Diponegoro Jawa Tengah, didukung oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk mengenang jasa-jasa Jenderal Gatot Soebroto terhadap perjuangan bersenjata maupun diplomatik melawan penjajah, khususnya di Kabupaten Banyumas
Monumen berbentuk Patung Jenderal Gatot Soebroto naik kuda nampak sangat gagah. Alas patung berupa silinder yang tiada bertepi menggambarkan bahwa perjuangan itu tiada mengenal kata akhir. Jadi perjuangan mengusir penjajah harus tetap diteruskan dengan perjuangan mengisi kemerdekaan.
Peran Jenderal Gatot Soebroto di luar ketentaraan yang cukup monumental bagi masyarakat Banyumas yaitu sewaktu beliau sebagai komandan Divisi III Diponegoro sekitar tahun 1950 an, beliau mengembalikan fungsi gedung sekolah yang dahulu pernah digunakan sebagai sekolah pada jaman penjajahan belanda yaitu sebagai Kweek School, kemudian pada jaman penjajahan Jepang digunakan sebagai markas Kenpetai,
dan setelah kemerdekaan digunakan sebagai asrama Batalion Rajawali, maka pada tahun 1950 an Jenderal Gatot Soebroto memerintahkan supaya Batalion Rajawali pindah dari tempat tersebut , dan mengembalikan fungsi gedung sebagai gedung sekolah. Sampai sekarang gedung itu bernama SMA Negeri II Purwokerto.
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN PANGLIMA BESAR
JENDERAL SOEDIRMAN
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan : Pasir Kidul
- Kecamatan : Karanglewas
- Jalan :
- BAHAN : Batu dan Semen
- UKURAN : - Panjang :
- Lebar :
- Tinggi patung : 350 cm
- Diameter alas : 500 cm
- TAHUN PEMBUATAN : 1984
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerintah Kabupaten
- CERITA SINGKAT :
Monumen yang terletak di pinggir sungai Logawa, Kecamatan Karanglewas, kurang lebih 4 km dari kota Purwokerto ini dibangun untuk mengenang perjuangan Jenderal Soedirman di Kabupaten Banyumas, khususnya Purwokerto.
Salah satu peran penting bagi Kabupaten Banyumas diantaranya sewaktu situasi genting masa transisi pengambilalihan kekuasaan dari penjajah Jepang kepada Pejuang Indonesia . Berkat keahlian stretategi dan kepandaian bernegosiasi dengan penjajah Jepang maka pengambilalihan kekuasaan di Kabupaten Banyumas berjalan tanpa pertumpaha darah. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945.
Kiprah perjuangan Soedirman di Kabupaten Banyumas sudah dimulai sejak pemerintah mulai merintis terbentuknya ketentaraan negara di Republik Indonesia yang baru berdiri. Pada tanggal 1 s.d 3 September 1945, para bekas perwira PETA, Heiho, Seinendan, dan KNIL di Kabupaten Banyumas bertemu untuk membicarakan perihal pembentukan Badan Kemanan Rakyat ( BKR ) Banyumas. Pertemuan tersebut diadakan di gedung Yosodarmo Purwokerto, dan dipimpin langsung oleh Soedirman.
Setelah pertemuan tersebut, terbentuklah BKR dengan Seodirman sebagai pimpinannya. Markas pertama BKR di gedung Landraat yang terletak di sebelah timur alun-alun Purwokerto.
Belum lama setelah BKR Kabupaten Banyumas terbentuk, pada anggal 5 Oktober 1945 pemerintah pusat mengeluarkan Dekrit tentang pembentukan Tentara Kemanan Rakyat ( TKR ), maka para anggota BKR ( Badan Keamanan Rakyat ) pun mentransformasikan diri menjadi anggota TKR dengan nama kesatuan yang baru yaitu Divisi V TKR, dengan komandan Kolonel Soedirman.
Monumen Panglima besar jenderal Soedirman dibangun di atas bangunan berbentuk lingkaran yang saat ini difungsikan sebagai Museum Panglima Besar jenderal Soedirman.
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : TUGU MERDEKA
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan : Kranji
- Kecamatan : Purwokerto
Timur
- Jalan : Jend. Gatot
Subroto Pwt
- BAHAN : Batu dan semen
- UKURAN : - Panjang :
- Lebar :
- Tinggi : 800 cm
- Diameter Bawah : 250 cm
- Diameter atas : 100 cm
- TAHUN PEMBUATAN : 1959
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerinah Kabupaten
- CERITA SINGKAT :
Tugu Merdeka sebuah nama tugu yang terletak di depan rumah dinas eks Residen Banyumas di Purwokerto, atau di pertigaan antara Jalan Gatot Soebroto dan Jalan Merdeka Purwokerto.
Monumen ini dinamakan Monumen Merdeka karena dibangun untuk mengenang Kemerdekaan Indonesia yang ke 14 di mana masyarakat Banyumas cukup berperan penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 19 Agustus 1959 saat berkunjung ke kota Purwokerto.
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : TUGU NASIONAL
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan : Sudagaran
- Kecamatan : Banyumas
- BAHAN : Batu dan semen
- UKURAN : - Panjang :
- Lebar :
- Tinggi : 800 cm
- Diameter Bawah : 150 cm
- Diameter atas : 75 cm
- TAHUN PEMBUATAN : 1959
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerinah Kabupaten
- CERITA SINGKAT :
Tugu Nasional sebuah nama tugu yang terletak di jalan masuk ke Pendopo eks kantor Kabupaten Banyumas, atau di sekitar alun-alun kKecamatan Banyumas.
Monumen ini dinamakan Tugu Nasional karena dibangun untuk mengenang Kemerdekaan Indonesia yang ke 14 di mana masyarakat Banyumas cukup berperan penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan sehingga secara nasional bangsa kita sudah merdeka
Monumen / Tugu ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 19 Agustus 1959 saat berkunjung ke kota Purwokerto bersamaan saat pesermian Tugu Merdeka di Purwokerto.
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN ADIPURA KENCANA
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan : Berkoh
- Kecamatan : Purwokerto
Selatan
- BAHAN : Batu dan semen
- UKURAN : - Panjang :
- Lebar :
- Tinggi : 400 cm
- Diameter Bawah : 150 cm
- Diameter atas : cm
- TAHUN PEMBUATAN : 1994
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerinah Kabupaten
- CERITA SINGKAT :
Monumen Adipura Kencana yang dibangun pada tahun 1994 terletak di pertigaan jalan Jenderal Soedirman dan Jalan Gerilya Timur Purwokerto.
Monumen Adipura Kencana karena dibangun untuk mengenang keberhasilan Pemerintah Kabupaten Banyumas di bidang pembangunan terutama pada Repelita I, Repelita II, Repelita III dan Repelita IV, dan Repelita V.
Monumen berbentuk tiruan adipura kencana dibuat sedemikian menarik di tengah - tengah bundaran kolam, dan pada lokasi strategis, dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan semangat kepada masyarakat agar terus berkarya dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan .
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN ESTAFET
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan :
Karangklesem
- Kecamatan : Purwokerto
Selatan
- BAHAN : Batu dan semen
- UKURAN : - Panjang :
- Lebar :
- Tinggi : 500 cm
- Diameter Bawah : 250cm
- Diameter atas : cm
- TAHUN PEMBUATAN : 1980
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerinah Kabupaten
- CERITA SINGKAT :
Monumen Estafet dibangun pada tahun 1980, terletak di perempatan jalan S. Parman dan jalan Gerilya Barat Purwokerto, atau di depan bekas eks terminal Purwokerto
Monumen Estafet merupakan sebuah simbol estafet penyerahan semangat membangun dan kesempatan berperan dalam pembangunan dari generasi tua kepada generasi muda.
Keberadaan monumen ini dimaksudkan untuk memberikan inspirasi bahwa pembangunan tidak boleh berhenti hanya karena hilangnya sebuah generasi, tetapi tiap generasi harus memiliki tangung jawab bahwa mereka harus mewariskan hal-hal yang baik kepada generasi berikutnya.
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN KAMPUNG MINA
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan : Beji
- Kecamatan : Kedung
Banteng
- BAHAN : Batu dan semen
- UKURAN : - Panjang : 500 cm
- Lebar : 250 cm
- Tinggi : 400 cm
- Diameter Bawah : 250 cm
- Diameter atas : cm
- TAHUN PEMBUATAN : 1989
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerintah Kabupaten
- CERITA SINGKAT :
Monumen KAMPUNG MINA dibangun pada tahun 1990, terletak di pertigaan jalan menuju Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng dan jalan menuju ke Kecamatan Baturraden.
Monumen KAMPUNG MINA dibangun untuk memperingati keberhasilan Desa Beji, Kecamatan kedungbanteng yang telah berperan dalam pengembangan perikanan masyarakat sehingga berhasil memperoleh penghargaan tingkat nasional pada tahun 1985 s.d 1990
Selain itu keberadaan Monumen KAMPUNG MINA diharapkan terus memotivasi dan memberikan inspirasi untuk terus mengembangkan perekonomian berbasis pada perikanan masyarakat.
Letak monumen KAMPUNG MINA yang berada di jalan strategis diharapkan mampu memberikan promosi secara langsung kepada masyarakat daerah lain agar dapat menimba ilmu pengetahuan untuk pengembangan perikanan masyarakat, yang ternyata dengan perikanan yang berbasis masyarakat dapat memberikan kesejahteraan.
INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI MONUMEN BERSEJARAH
DI JAWA TENGAH KABUPATEN BANYUMAS
- NOMOR INVENTARIS :
- NAMA BANGUNAN / MONUMEN : MONUMEN BAWOR
- LOKASI : - Grumbul :
- Desa / Kelurahan : Sudagaran
- Kecamatan : Banyumas
- BAHAN : Batu dan semen
- UKURAN : - Panjang : cm
- Lebar : cm
- Tinggi : 200 cm
- Diameter Bawah : 50 cm
- Diameter atas : 30 cm
- TAHUN PEMBUATAN : 2005
- KONDISI : Baik
- STATUS KEPEMILIKAN : Pemerintah Kabupaten
- CERITA SINGKAT :
Monumen Bawor dibangun pada tahun 2005, terletak di komplek Pendopo Si Panji Banyumas, yang merupakan pusat pengembangan kota lama di Kabupaten Banyumas, dimana Kota Kecamatan Banyumas yang tersentral pada Bangunan Pendopo Si Panji dan dan bangunan lama disekitarnya, diproyeksikan sebagai tempat pengembangan wisata kota lama.
Didirikannya Monumen Bawor di tempat itu terinspirasi kehidupan sosial budaya masyarakat Banyumas yang berwatak Cablaka / ceplas – ceplos , apa adanya sebagaimana disimbolkan dengan karakter tokoh Bawor. Apalagi komplek Pendopo Si Panji dan sekitarnya adalah tempat wisata kota lama , tentunya hal yang bernuansa budaya lokal harus dikedepankan.
Dalam pewayangan gagrag Banyumas Bawor adalah tokoh sentral dalam Punakawan setelah Semar. Bawor adalah anak tertua dari Ki Semar.
izin copas, terimakasih
BalasHapusterima kasih, sangat membantu
BalasHapus